WahanaNews-Kaltim| 30 April 2023 Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon mengapresiasi langkah PT PLN (Persero) yang berhasil menyulap sampah kota menjadi bahan bakar biomassa atau bahan baku _co-firing_ di pabrik Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP). Hal tersebut disampaikan langsung oleh Walikota Cilegon Helldy Agustian dalam agenda Hari Ulang tahun (HUT) Kota Cilegon yang ke-24 di halaman Kantor Walikota Cilegon pada Kamis (27/04).
“Saya mengapresiasi PLN melalui BBJP TPSA Bagendung, pengelolaan sampah terbukti berdampak besar tidak hanya bagi lingkungan tapi juga ekonomi Kota Cilegon karena dapat menyerap tenaga kerja lokal," kata Helldy.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Helldy menambahkan, berkat pengelolaan PLN, sampah kota yang tadinya sulit diolah dan mengancam kelestarian lingkungan hidup kini bisa bermanfaat menjadi bahan bakar biomassa atau bahan baku _co-firing_. Dia berharap BBJP TPSA Bagendung dapat meningkatkan kapasitas produksi sehingga permasalahan sampah bisa cepat teratasi.
Bahan bakar biomassa yang dihasilkan di pabrik yang berlokasi di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung, Cilegon Banten ini dijadikan subtitusi bahan bakar batu bara _(co-firing)_ di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Surayala.
Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyampaikan terima kasih atas sinergi yang terbangun dalam pengelolaan sampah dengan Pemkot Cilegon. Menurutnya, upaya ini bentuk komitmen perseroan terhadap prinsip _Environmental, Social and Governance_ (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Keberhasilan sinergi ini menjadi semangat bagi PLN untuk terus menjalin kolaborasi dengan Pemkot Cilegon dan Pemerintahan Kota/Kabupaten lainnya dalam mengurangi sampah di daerah dan menciptakan ekonomi kerakyatan sehingga memberi nilai tambah melalui penyerapan tenaga kerja lokal sesuai dengan prinsip _Environmental, Social and Governance_ (ESG)," ujar Darmawan.
Dirinya juga menyampaikan bahwa PLN terus membuka kolaborasi dengan berbagai pihak dalam pengembangan biomassa.
"Hingga 2025, dibutuhkan sebanyak 10,2 juta ton biomassa untuk cofiring. Kami terus membuka kolaborasi untuk pemenuhannya," kata Darmawan.