WahanaNews-Kaltim| Ibu Kota Negara direncanakan bergeser ke Kalimantan Timur (Kaltim), maka Balikpapan pun sontak menjadi kawasan yang memiliki prospek bagus.
Melihat peluang ini, Winner Group bakal membangun dua proyek di daerah Kota Balikpapan, yang notabene merupakan kota terdekat dari daerah calon Ibu Kota baru, yakni Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.
Baca Juga:
Proyek IKN Disetop Sementara per 10 Agustus, Basuki Beberkan Alasannya
Pihak Winner Group tengah menyiapkan sejumlah rencana besar di tahun 2021 ini untuk ekspansi melakukan pengembangan proyek baru di Balikpapan.
Kota ini dipilih karena merupakan pusat bisnis dan industri, pusat perekonomian terbesar di Kalimantan, dan memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Daerah Kota Balikpapan memang telah menjadi kawasan dengan prospek yang sangat bagus setelah pemerintah memutuskan Ibu Kota baru akan berada di Kalimantan.
Baca Juga:
Praja IPDN Sukses Jalankan Latsitardanus ke-XLIV Di Kalimantan Timur
Balikpapan merupakan gerbang utama menuju Ibu Kota baru Indonesia, dengan keberadaan Pelabuhan Semayang dan Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman.
Keduanya merupakan kawasan tersibuk di Pulau Kalimantan.
CEO Winner Group, Yusmen Liu, mengatakan, sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran, memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Balikpapan.
Jelas saja, pertumbuhan PDRB Balikpapan terus meningkat karena kedua sektor tersebut.
Pengembangan usaha yang dilakukan Winner Group karena melihat potensi bisnis di Balikpapan masih tinggi, prospektif.
"Terlebih dengan perpindahan Ibu Kota Negara baru ke Kalimantan Timur," ujarnya, dalam keterangan resminya.
Dalam hal ini, Winner Group akan bekerjasama dengan Sapta Group dan Pintu Air Mas (PAM) Group, melalui anak usahanya PT Karya Bersama Anugerah Tbk, untuk mengembangkan dua proyek dengan lokasi berbeda di Balikpapan.
Karya Bersama Anugerah juga merupakan pengembang Apartemen Green Valley Balikpapan.
PAM Group telah berpengalaman mengembangkan mega proyek Balikpapan Superblock seluas 17 hektar, dan dalam waktu dekat akan memperluas pengembangan lahan hingga 50 ha melalui reklamasi laut.
Superblok itu dikembangkan dengan konsep One Stop Living yang meliputi Apartement Ruby Tower, Grand Jatra Hotel, Astara Hotel, J-Icon Hip Hotel, Pentapolis Residence, Ewalk Mall.
Juga termasuk Pentacity Mall, Aquaboom Waterpark, SOHO pertama di Balikpapan, Ruko, Perkantoran, dan fasilitas lainnya.
Sementara Winner Group sudah 13 tahun berkiprah di Batam dengan pengembangan sebanyak 20-an proyek properti di seluruh kota Batam dan Jabodetabek.
Pengembangan yang dilakukan meliputiprivate housing, commercial area, central business district,apartemen, dantownship development.
Tahun 2019 lalu, Winner Group mulai mengembangkan sayap bisnis dengan merambah pangsa pasar properti di Jabodetabek.
Menggandeng Sapta Group, Winner Group mengembangkan proyek township development Cibinong New City seluas 125 Ha, di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Kali ini, Winner Group dan Sapta Group juga sedang membangun Tangerang Smart City seluas 2000 Ha serta sejumlah proyek lainnya di Jabodetabek.
CEO Winner Group, Yusmen Liu, mengatakan, melalui kemitraan dengan beberapa perusahaan, Winner Group percaya diri berencana akan melepas proyek baru di 34 provinsi di seluruh Republik Indonesia.
Bukan hanya di Kepulauan Riau, Winner Group juga akan masuk ke Jawa barat, Banten, dan Jakarta.
Lalu merambah ke Balikpapan (Kaltim), Palembang (Sumatera Selatan), Pekanbaru (Riau), dan Padang (Sumatera Barat)
Tahun 2020, Winner Group berhasil meraih beberapa penghargaan melalui proyek Cibinong New City, di antaranya The First CBD in Bogor Regency Area dalam 15th Annual Indonesia Property & Bank Award 2020, The Most Favoured Green Project of Mixed Use Development in Bogor.
Di saat pengembang ibu kota melirik potensi di daerah, bahkan ada yang tiarap karena dihantam pandemi, Winner Group malah mengembangkan proyek skala luas di Bogor dan Tangerang.
Hotel dan Restoran Jadi Primadona
Diberitakan, pada tahun 2021, sektor jasa di Provinsi Kalimantan Timur diproyeksi mengalami meningkat. Terkhusus untuk sektor perhotelan, restoran, dan hiburan.
Sektor ini dinilai akan menjadi primadona dalam penerimaan pajak di Kota Balikpapan.
Pelaksana Tugas (Plt) Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Balikpapan, Haemusri Umar, mengatakan, dirinya optimis target penerimaan pajak daerah dan retribusi pada tahun ini akan ada kenaikan dari tahun sebelumnya.
Pihaknya telah menyepakati untuk tahun 2021, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 2,1 triliun.
Target pajak daerah sebesar Rp 515 miliar, retribusi Rp 63 miliar, kekayaan Rp 16,4 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 96,8 miliar.
Jika dilihat dari angka target, sudah termasuk tinggi, apalagi di tengah pandemi Corona.
Keberadaan vaksin akan membuat sektor tersebut lebih lega dalam beraktivitas. Sehingga dapat memicu pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh vaksin dinilai akan memberikan dampak yang besar pada perekonomian, jasa, serta sektor lainnya.
Hal tersebut diperkuat dengan adanya perencanaan pembangunan kawasan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru akan dimulai.
Jika itu terwujud, pihaknya meyakini bahwa PAD bisa mencapai Rp 900 miliar.
"Ini wajar. Karena ada IKN yang berpengaruh. Pertumbuhan ekonomi akan terdorong," ungkapnya.
"Pelaku usaha otomatis akan berpacu," jelasnya.
Pun dengan pajak yang disetorkan, akan mengalami peningkatan.
Jika sesuai rencana, aktivitas pembangunan IKN akan menghabiskan banyak waktu di Balikpapan.
Sehingga akan ada pertumbuhan. Khususnya di sektor perhotelan, restoran, dan industri. Potensinya amat besar.
"Sektor ini bisa menjadi primadona di Kota Balikpapan," pungkasnya. (As)