"Mari peduli stunting, berikan perhatian dan bersama-sama mencegah dan menurunkan stunting," kata Hotraja Sitanggang kepada seluruh peserta rapat.
Kabid Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir, Mawar Sitinjak menyampaikan bahwa Stunting berbeda dengan gizi buruk, stunting ditandai dengan tinggi badan tidak sesuai standard.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
“Stunting tidak menyebabkan kematian akan tetapi akan berpengaruh terhadap perkembangan otak. Rentan resiko diabetes struk, dan obesitas," ucap Mawar.
Lebih lanjut Mawar mengatakan, data stunting di Kabupaten Samosir sebesar 28,4% melalui survey random/acak. Dari 120 balita yang diukur, sekitar 33 balita stunting. Untuk tahun 2021 dan 2022 stunting di Kabupaten Samosir sudah mengalami penurunan dan tahun 2024 ditargetkan akan turun menjadi 14%.
Kabid Pemdes Dinas Sosial Kabupaten Samosir, Boranto Tamba mengatakan penggunaan dana desa untuk penanganan dan penurunan stunting dapat dilaksanakan sesuai dengan Perbup tersebut. Dianggarkan sesuai dengan kebutuhan dan keuangan desa melalui musyarawarah desa. [JP]