Melalui program TJSL, PLN memberikan bantuan satu buah perahu listrik berukuran tujuh meter dengan mesin listrik bertenaga lima belas horse power.
“Perahu listrik ini menjadi sinergi serta inovasi yang ada dan berkembang menjadi bagian dari peluang elektrifikasi yang saat ini sedang gencar dikampanyekan PLN. Kali ini PLN kembali hadir untuk masyarakat melalui bantuan perahu ramah lingkungan yang telah sukses juga direalisasikan pada beberapa program di daerah Likupang, perahu ini dapat digunakan nelayan untuk mencari ikan nike yang terkenal dengan kelezatannya” ucap Basuki.
Baca Juga:
Tips PLN Amankan Listrik Rumah Saat Mudik Lebaran 2025
Berbicara potensi wisata kuliner Danau Tondano salah satu yang menjadi khas ialah ikan nike. Termasuk ke dalam ikan endemik yang hanya ada di Sulawesi Utara dan secara khusus dapat ditemui di danau Tondano, ikan nike populer diolah menjadi perkedel nike yang memiliki kandungan gizi dengan rasa yang lezat.
TJSL PLN Peduli bantuan perahu listrik ini dapat mendukung upaya nelayan dalam meningkatkan hasil tangkapan ikan nike selain itu juga PLN berkomitmen membangun TJSL dengan fokus Sustainable Development Goals (SDGs) dalam hal ini PLN turut memberikan perhatian khusus pada upaya pengendalian eceng gondok di danau Tondano.
Tak hanya kendaraannya, PLN juga telah mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk mengembangkan ekosistem perahu. Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) telah dibangun di lokasi Danau Tondano, sehingga memudahkan dalam mengisi energi baterai untuk perahu tersebut.
Baca Juga:
Sistem Digital Semakin Andal, PLN Siap Berikan Layanan Maksimal di Idulfitri 1446 H
“PLN Peduli tidak hanya pada perahu listriknya saja, tersedia juga Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) sebagai sumber energi untuk mengisi kembali daya motor listrik dari perahu listrik ini. Sehingga paket lengkap peduli upaya pengendalian eceng gondok pun tercipta dengan harapan debit air danau Tondano dapat terus terjaga dan ekosistem pun dapat terus berkembang dalam menunjang perokonomian masyarakat pesisir,” pungkas Basuki. [JP]