WahanaNews-Kaltim | Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi mengharapkan masyarakat bangkit untuk menumbuhkan perekonomian daerah pascapandemi COVID19.
Setelah lebih kurang dua tahun melalui masa pandemi COVID-19, Wagub Hadi Mulyadi di Penajam, Senin, mengharapkan masyarakat setempat bangkit untuk menumbuhkan perekonomian.
Baca Juga:
Lebih dari Separuh Provinsi Terdampak, RI Alami Deflasi Terpanjang Selama 2024
Harapan tersebut disampaikan dia saat kegiatan penyaluran bantuan peralatan kepada UMKM dan IKM di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan bantuan 3.839 unit peralatan kepada 602 pelaku UMKM serta 141 unit peralatan kepada 102 pelaku IKM yang tersebar pada 10 kabupaten dan kota.
Kabupaten Penajam Paser Utara mendapatkan bantuan 129 unit peralatan untuk 15 UMKM dan 21 unit peralatan untuk 14 IKM.
Baca Juga:
Prof Fakhili Gulo Sebut Pertumbuhan Ekonomi Nias Barat Tidak Meningkat: Termiskin di Sumut!
Pengadaan bantuan peralatan untuk UMKM dan IKM berupa peralatan memasak, pembuat kue, pengolahan hasil perikanan, pendingin, mesin cuci, sablon, peralatan kopi, pencucian kendaraan dan lainnya tersebut menghabiskan anggaran lebih kurang Rp19 miliar.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, kata dia, mendapatkan dana insentif dari pemerintah pusat sekitar Rp19 miliar atas prestasi Kaltim menjaga kestabilan inflasi predikat terbaik se-Kalimantan pada 2022
Dana insentif dari pemerintah pusat dipergunakan untuk pengadaan bantuan peralatan bagi UMKM dan IKM yang tersebar pada 10 kabupaten dan kota di wilayah Kalimantan Timur.
Bantuan anggaran dari pemerintah pusat tersebut dikucurkan pada akhir 2022, tetapi pengadaan bantuan peralatan bagi UMKM dan IKM disalurkan pada 2023.
Bantuan peralatan sebagai penunjang usaha para pelaku UMKM dan pengusaha IKM sebagai salah satu upaya untuk membangkitkan perekonomian pascapandemi COVID-19.
"Dana dicairkan akhir tahun lalu dan bantuan peralatan dibagikan untuk UMKM serta IKM pada tahun ini, sebagai upaya bangkitkan perekonomian pascapandemi COVID-19," ujar Hadi Mulyadi.[ss]