WahanaNews-Borneo | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis keputusan menteri ESDM mengenai pembentukan tim terkait persiapan penyusunan kelembagaan dari pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Bangka-Belitung dan Kalimantan disebut akan menjadi lokasi pembangunan PLTN pertama di Indonesia.
Baca Juga:
Proyek IKN Disetop Sementara per 10 Agustus, Basuki Beberkan Alasannya
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan, pihaknya tengah melakukan persiapan awal untuk pengembangan PLTN tersebut.
Namun, untuk lokasi persisnya, Dadan mengaku belum bisa menyebutkan dimana PLTN akan dibangun. Namun, dia menegaskan bahwa dua pulau tadi menjadi opsi pemerintah.
"Tapi memang belum ada penunjukkan lokasinya itu ada di mana, itu belum," ujarnya dalam diskusi virtual, Senin (17/1/2022).
Baca Juga:
Praja IPDN Sukses Jalankan Latsitardanus ke-XLIV Di Kalimantan Timur
Dadan melanjutkan, untuk studi terkait pengembangan PLTN ini lebih banyak dilakukan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Sementara, Kementerian ESDM melalui Litbang ESDM juga turut terlibat dalam pengkajian tersebut.
Untuk investasinya, Dadan mengatakan bahwa nilainya bervariasi, tergantung kelas pembangkit, teknologi, hingga kapasitasnya. Sementara, harga listrik yang akan dihasilkan menurutnya ada yang di rentang USD9-10 sen per kWh, bahkan lebih murah hingga USD7 sen per kWh.
"Jadi dari sisi harga sudah mulai cukup menarik, tapi dari pemerintah sesuai regulasi sekarang bahwa kebijakan ini adalah memastikan secara teknologi harus yang proven, sudah ada contoh komersialnya," pungkas Dadan. [As]