WahanaNews-Borneo | Pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur terus dikebut pemerintah.
Saat ini sejumlah bangunan fisik pun mulai terlihat seperti Kantor Kementerian dan Rumah Jabatan serta apartemen pekerja.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Tidak hanya pembangunan fisik, sumber energi pun terus dikejar guna menunjang kebutuhan listrik di IKN.
Dilansir dari Kompas.com, PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (Kalbagtim) terus berupaya merealisassikan pembangunan SUTT 150 kV Kariangau-GIS 4 IKN.
Pemerintah Kota Balikpapan mendukung penuh infrastruktur kelistrikan ini dengan menerbitkan Penetapan Lokasi atau Penlok.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Sebelumnya, secara paralel PLN UIP KLT juga melaksanakan sosialisasi rencana pembangunan dan Konsultasi Publik yang berlangsung Kamis (11/5/2023), di Balikpapan.
Asisten Tata Pemerintahan Setda Kota Balikpapan Zulkifli memastikan, Pemkot Balikpapan akan mendukung setiap pembangunan yang dilaksanakan untuk menunjang IKN.
“Terutama untuk penyediaan energi dengan sistem kelistrikan yang andal,” ujarnya.
General Manager PLN UIP KLT Josua Simanungkalit mengaku telah berupaya mengikuti arahan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi dan daerah guna memastikan pelaksanaan proyek pembangunan berjalan baik dan sesuai ketentuan yang berlaku.
Dia memastikan seluruh tahapan dilaksanakan dengan sepengetahuan dan persetujuan dari Pemerintah, karena proyek SUTT 150 kV Kariangau-GIS 4 IKN ini cukup krusial dengan target operasi Mei 2024.
"Beberapa waktu sebelumnya, PLN UIP KLT memaparkan progres pembangunan SUTT 150kV Kariangau-GIS 4 IKN kepada Kejaksaan Agung bersamaan saat melakukan kunjungan kerja,” jelas Josua, Senin (15/5/2023).
Ia juga menambahkan dengan ditandatanganinya Penlok, baik di wilayah Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara, transmisi yang membentang sepanjang 57 kilometer sirkit (kms) dari Kota Balikpapan hingga Kabupaten Penajam Paser Utara ini akan dikebut pelaksanaannya demi dapat mencapai target operasi.
“Kami berharap proyek yang menunjang IKN ini dapat diselesaikan dengan maksimal,” pungkas Josua.
Sebelumnya, Deputi Transformasi Hijau dan Transformasi Digital Otorita IKN M Ali Berawi mengatakan pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur dilakukan untuk mencapai target carbon neutral city pada 2045.
Caranya dengan mewujudkan target 100 persen produksi listrik yang berasal dari energi baru terbarukan.
Transisi menuju energi terbarukan dalam sistem ketenagalistrikan IKN dapat membantu mengurangi emisi karbon, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang terbatas, serta mendorong keberlanjutan dan pengurangan dampak lingkungan negatif.
Kebutuhan listrik di IKN hingga tahun 2045 diperkirakan sebesar 4MWh/kapita/tahun.
Sistem ketenagalistrikan IKN akan dipasok dari berbagai pembangkit listrik terbarukan.
Salah satunya adalah tenaga surya baik dalam bentuk ladang panel surya (solar farm) ataupun panel surya atap (solar rooftop).
Secara umum, potensi tenaga surya di Indonesia dan di wilayah pengembangan IKN memiliki potensi yang tinggi.
Dalam upaya untuk memanfaatkan potensi yang ada, maka dalam waktu dekat akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas sedikitnya 50 megawatt (MW) yang terletak di Wilayah Perencanaan 3 (WP 3) IKN.
Guna mengadopsi energi terbarukan sebagai bagian dari transformasi kota menjadi berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Selain itu, implementasi dari konsep bangunan hijau di IKN akan diterapkan melalui pemasangan panel surya atap yang nantinya akan terintegrasi dengan berbagai bangunan di wilayah IKN.[ss]