WahanaNews-Borneo | PT PLN (Persero) masih terus berikhtiar menjaga stabilitas pasokan energi primer terutama batu bara, agar dapat memenuhi standar minimal 20 HOP (hari operasi) bagi seluruh pembangkit PLN maupun IPP.
Dengan begitu, tidak akan terjadi pemadaman listrik akibat krisis pasokan energi primer.
Baca Juga:
Ratu Batu Bara Tan Paulin Diperiksa KPK di Kasus Rita Widyasari
Hal itu sebagai bentuk kebijakan strategis Pemerintah yang mengutamakan pemenuhan pasokan energi primer untuk kebutuhan nasional.
“PLN merasakan kebanggaan luar biasa bahwa dalam menghadapi krisis energi ini kami tidak dalam kesendirian. Seluruh kekuatan bangsa ini bergabung bahu membahu menunjukkan semangat juang dan kekompakan untuk mengatasi permasalahan ini secara permanen,” tutur Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, melalui keterangan resmi , Rabu (5/1/2022).
Langkah-langkah secara cepat yang sangat menentukan juga telah diambil.
Baca Juga:
KPK Ungkap Eks Bupati Kukar Dapat US$5 per Matrik Ton dari Perusahaan Batu Bara
Sehingga, atas kebijakan Pemerintah dan dukungan nyata dari para mitra kerja, pasokan batu bara mulai mengalir deras.
“Bahwa tidak akan ada pemadaman dalam skala apapun. Jadi untuk jangka pendek strategi PLN adalah upaya menghindari pemadaman,” tuturnya.
PLN harus memastikan 20 juta MT batu bara untuk membuat ketersediaan batu bara di pembangkit listrik dalam kondisi aman. Kondisi itu dipastikan dengan minimal 20 hari operasi di bulan Januari 2022.