WahanaNews-Borneo | Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengajak seluruh pelaku usaha dan eksportir produk kerajinan (handicraft) untuk tetap tangguh dan adaptif saat menghadapi pandemi.
"Pada 2021 ekspor produk kerajinan tangan Indonesia mencapai 743,50 juta dolar AS atau tumbuh 16,48 persen tahun per tahun (YoY). Sedangkan pada 2020 nilainya mencapai 638,33 juta dolar AS. Ini menunjukkan produk kerajinan tangan Indonesia tangguh dan adaptif menghadapi masa pandemi COVID-19," ungkap Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Rabu
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang
Dengan ketangguhan itu, lanjut Mendag, ekspor produk kerajinan Indonesia terus tumbuh positif di tengah pandemi. Hal ini disampaikan Mendag Lutfi saat mendampingi Presiden Joko Widodo membuka The 22nd Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2022 pada Rabu di Jakarta Convention Center.
Mendag menjelaskan selama dua tahun pandemi, yaitu tahun 2020 dan 2021, nilai ekspor produk kerajinan Indonesia tetap mencatatkan pertumbuhan positif. Ekspor produk kerajinan Indonesia memiliki pangsa yang besar di Amerika Serikat yaitu 58,89 persen, Malaysia (7,54 persen), Belanda (3,86 persen), Jepang (3,70 persen), dan Jerman (3,64 persen).
Produk Indonesia yang paling diminati dunia yaitu rambut palsu, produk anyaman, produk kayu, serta patung dan ornamennya.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Perdagangan Kanada
Setelah dua tahun vakum (2020-2021) akibat pandemi COVID-19, Inacraft 2022 kembali diselenggarakan pada 23–27 Maret 2022 secara daring dan luring.
“Penyelenggaraan Inacraft yang sudah memasuki tahun ke-22 merupakan bukti nyata bahwa produk kerajinan Indonesia terus tumbuh dan berkembang," ujar Lutfi.
Mendag Lutfi juga mengapresiasi Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) yang secara konsisten melakukan promosi produk kerajinan Indonesia.
“Ke depannya, Kementerian Perdagangan bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Asephi akan terus mendorong transformasi digital para produsen produk kerajinan, meningkatkan promosi di dalam dan luar negeri, serta memperluas akses pasar ekspor bagi produk-produk kerajinan Indonesia,” tutur Mendag.
Inacraft 2022 mengusung tema "Smiling Heritage of West Java: From Smart Village to Global Market".
Provinsi Jawa Barat terpilih menjadi ikon Inacraft 2022 yang menampilkan produk- produk kerajinan unggulan dan kreatif sekaligus mengangkat kesenian dan kebudayaan lokal Jawa Barat.
Pameran ini diikuti sebanyak 722 peserta yang terdiri atas 510 peserta individu, 169 peserta binaan dinas, dan 43 peserta binaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta 150 toko daring.
Mendag Lutfi juga meyakini, produk kerajinan Indonesia adalah representasi keunikan dan kekhasan Indonesia atau sesuai dengan tema Inacraft 2022 yaitu From Smart Village to Global Market (dari desa kecil ke pasar global).
“Saya mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Inacraft 2022. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi perdagangan produk kerajinan Indonesia,” tutup Mendag. [Ss/rin]