WahanaNews-Borneo | Kasus robot trading ilegal satu persatu mulai terkuak ke permukaan dan kini jadi sorotan.
Pemerintah terutama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) diminta memperhatikan menjamurnya trading ilegal agar masyarakat tak dirugikan.
Baca Juga:
Tahun 2022, Banyak yang Terjebak di Robot Trading
CEO dan Founder Astronacci International Gema Goeyardi, menjelaskan persoalan robot trading di Indonesia karena pihak trading memiliki partner dengan broker-broker tertentu saja.
Kemudian, robot trading ini kerap kali menawarkan kepastian profit.
Padahal, menurutnya semua trader dan investor perlu paham dalam perdagangan di dalam finansial market memiliki syarat kewajaran.
Baca Juga:
Satu Tersangka Net89 Meninggal, Polri: Penyidikan Jalan Terus
Maka itu, bisa berpotensi profit namun tidak selalu dengan meraih keuntungan yang pasti.
"Sehingga jika ada robot trading yang menawarkan keuntungan yang pasti hal tersebut lah yang harus dicurigai," kata Gema, dalam keterangannya, dikutip pada Rabu, (13/4/2022).
Dia menganalisa kesalahan utama robot trading karena berada dalam pengelolaan dana.
Ia bilang, investor tak memiliki kuasa atas setiap posisi yang di-tradingkan.
Menurut Gema, perlu ada solusi dari persoalan tersebut.
Dia menyampaikan pemerintah perlu membuat regulasi peraturan khusus soal robot trading.
"Pemerintah sebagai regulator dan produsen robot harus membuat aturan khusus terkait mekanisme kerja robot tersebut. Melakukan backtest, dan berkoordinasi dalam implementasi robot trading," jelas Gema.
Pun, dia menyarankan Bappebti dalam praktiknya nanti bisa bekerja sama dengan pakar informasi teknologi (IT) dan finansial.
"Perlu diatur mekanisme sales and marketingnya, edukasi dalam implementasi," tuturnya.
Kemudian, ia juga menilai pentingnya pemberian edukasi terhadap masyarakat dalam robot trading sehingga bisa paham antara ilegal dan legal.
Dengan demikian, harapannya menekan kerugian terhadap masyarakat. Selain itu, mendukung ekosistem keuangan digital di Tanah Air. [Ss]