WahanaNews-Borneo | Kasus varian Omicron di Indonesia setiap harinya terus bertambah. Bahkan trennya terus naik dan sudah masuk ke beberapa kota dan kabupaten.
Meski demikian, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengingatkan untuk tidak panik berlebihan terkait peningkatan kasus Covid-19 saat ini.
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Varian Covid EG.5, Delta dan Omicron
Menurutnya, varian Omicron yang diyakini mulai mendominasi memang lebih menular tetapi keparahannya tidak lebih tinggi.
Namun, ia menegaskan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Terkait aktivitas sehari-hari, ia menyarankan untuk membatasi mobilitas dan interaksi dengan banyak orang.
"Kalau ternyata ada yang kena, satu kantor, saya bilang work from home dulu lah, dua minggu," saran Menkes dalam diskusi dengan media, Kamis (27/1/2022).
Baca Juga:
Muncul Varian Covid-19 di Denmark dan Inggris, Masyarakat Diminta Waspada
Tidak kalah penting, Menkes juga mengingatkan untuk segera melakukan vaksinasi. Meski beberapa kasus Omicron dialami pasien yang bahkan sudah booster, efek perlindungan vaksin diyakini mencegah dampak yang lebih serius.
"Booster membantu? Membantu. Tapi yang paling membantu adalah orang yang belum divaksin, divaksin. Itu yang paling membantu," jelas Menkes.
Dalam beberapa pekan terakhir, jumlah kasus Covid-19 mengalami peningkatan cukup signifikan. Diperkirakan gelombang Omicron akan mencapai puncak sekitar akhir Februari hingga awal Maret 2022. [As]