Wahanatani-Borneo| Apa kamu ingin menanam tomat sendiri di rumah tapi terhalang oleh lahan yang terbatas karena tinggal di apartemen atau rumah dengan halaman minimalis? Jika iya, mengapa tidak menanamnya dalam pot?
Sebenarnya teknik budidaya pertanian ini sudah lama dilakukan, hanya saja informasi yang kurang lengkap membuat tak sedikit yang gagal menanam tomat dalam pot. Karena itu, yuk pelajari caranya di bawah ini, ya.
Baca Juga:
Fakta-fakta Menarik Dunia yang Belum Diketahui Banyak Orang
1. Pilih varietas yang tepat
Sebenarnya tomat bukanlah tanaman kecil, tingginya bisa mencapai 3,5 meter bergantung dari varietasnya. Tinggi banget, kan? Itulah mengapa pemilihan varietas tomat sangat perlu diperhatikan.
Pilihlah varietas tomat yang cocok dalam pot seperti tomat ceri, tomat sayur, tomat champion, tomat micro tom, tomat sungold, dan lainnya. Agar tidak salah pilih, sebelum membelinya diharapkan kamu membaca keterangan pada label, ya.
Baca Juga:
Viral Video Petani Buang-buang Tomat, Kementan Jelaskan Hasil Evaluasinya
2. Pemilihan wadah pot
Meski sudah menemukan varietas tomat yang cocok untuk pot, kamu juga perlu memperhatikan ukuran potnya. Beberapa varietas tomat seperti Micro Tom hanya tumbuh setinggi 30,5 cm sehingga pot diameter 15 cm sudah cukup. Namun hal ini akan berbeda dengan Sungold yang tingginya mencapai 2 meter, tentu saja kamu memerlukan pot besar lima sampai tujuh galon, menurut laman Savvy Gardening.
Bersamaan dengan pencarian varietas tomat terbaik, kamu juga perlu menyesuaikan ukuran potnya. Jadi, setelah menentukan area mana di dalam rumah untuk dijadikan tempat tanam tomat. Kamu perlu memperkirakan pot apa yang sesuai untuk area itu. Setelah menemukan pot yang cocok, kamu bisa menyesuaikannya dengan varietas tomat yang sesuai dengan pot tersebut.
Akan sangat menyenangkan bila ternyata kamu dapat memiliki banyak varian tomat dalam pot-pot cantikmu, ya. Walau begitu, kamu tetap perlu memperhatikan lubang drainase pada pot tersebut.
Tomat adalah tanaman dengan drainase yang baik, kalau ternyata pot hanya memiliki satu lubang drainase, ini tandanya kamu perlu menambahkan lebih banyak lubang. Jika ternyata pot yang kamu miliki terbuat dari plastik atau kayu maka kamu akan mudah melubangi dengan bor. Namun akan lebih mudah jika kamu menggunakan pot yang terbuat dari plastik atau kain yang lebih fleksibel.
3. Gunakan media tanam yang cocok untuk tomat
Langkah berikutnya adalah isi pot dengan media tanam atau kompos bergizi tinggi dan berkualitas baik. Isilah hingga mencapai tinggi 2,5 m di bawah tepi pot. Jika hanya memakai tanah kebun biasa, pot akan menjadi lebih berat dan terlalu padat.
Sekarang kamu sudah bisa menanam tomat. Kamu harus ingat jika ingin menanam bibit tomat, pertama singkirkan set daun yang ada di bawah. Setelah itu, gali lubang di media tanam dengan garpu tanah atau sekop yang dalam sehingga kamu hanya melihat daun bagian atas setelah ditanam. Penanaman yang dalam ini bisa membuat akar tomat menjadi sehat dan kuat, lho.
4. Siapkan penyangga untuk mendukung batang tomat
Beberapa varietas tomat pendek memang tak memerlukan penyangga berupa kayu atau bambu (alat untuk menjaga batang tomat tegak berdiri) untuk tumbuh. Tapi, untuk varietas tomat yang tinggi kamu memerlukannya.
Bantuan tersebut sangat diperlukan agar batang tomat tetap bisa tegak dan tidak membuatnya menyentuh tanah. Selain itu, penyangga juga bisa mendukung beban tanaman dan mencegah agar batang tidak patah saat buah tomat makin besar.
5. Taruh di area yang kaya sinar matahari
Tomat dikenal sebagai tanaman yang sangat menyukai sinar matahari. Karena itu, tempatkanlah pot tomat di area yang 'panas' seperti balkon, dek, atau teras yang terkena sinar matahari setidaknya delapan jam setiap hari.
Namun, jika rumah atau apartemenmu berada di daerah dengan pencahayaan yang minim, hindarilah varietas tomat yang berbuah besar yang memerlukan sinar matahari untuk mematangkan buahnya.
Kalau begini, kamu bisa menanam tomat ceri yang membutuhkan cahaya sekitar empat atau lima jam, saja.
6. Penyiraman yang konsistensi
Tomat mengandung 95 persen air sehingga proses penyiraman menjadi hal penting untuk memproduksi buah dan membuat rasa buah jadi lebih segar. Jika penyiramannya kurang, tanaman jadi layu. Sebaliknya, penyiraman yang berlebih akan menyebabkan pembusukan akar.
Sedangkan penyiraman yang tidak konsisten bisa membuat buah retak. Itulah mengapa konsistensi penyiraman menjadi hal yang penting ketika kamu menanam tomat.
7. Menambahkan pupuk secara teratur
Tomat termasuk tanaman yang memerlukan pemupukan yang teratur agar menghasilkan buah yang banyak. Pastikan tomat mempunyai nutrisi yang stabil sepertu fosfor, nitrogen, dan kalium.
Kamu juga perlu menaruh pupuk tomat organik ke dalam media tanam sebelum mengisi pot. Kamu juga perlu memberi pupuk organik cair setiap dua atau tiga minggu selama musim tanam.
8. Tambahkan mulsa untuk menjaga kelembapan media tanam
Jika kamu takut kelembapan tomat cepat menghilang, kamu bisa menggunakan mulsa untuk mencegahnya. Dari laman the Spruce, mulsa adalah bahan yang digunakan untuk menutup permukaan tanah agar tetap lembap. Biasanya mulsa terbuat dari serat kayu, rumput kering, ranting kecil, atau lapisan plastik.
Bukan hanya menjaga kelembapan, mulsa juga dapat mengurangi masalah dengan gulma, mencegah buah dan daun bersentuhan dengan tanah, serta menghindari tanah mengalami pemadatan. Untuk mulsa alami, setidaknya berikan lapisan setinggi 5 cm di atas tanah di sekitar tanaman tomat. Kamu bisa mengganti mulsa setiap beberapa minggu atau bulan bergantung dari jenis mula yang kamu gunakan.
Kuncinya adalah konsisten merawat tomat yang terbilang tanaman buah sayur yang lumayan ringkih. Meski begitu, nutrisi tinggi, buahnya yang cantik, dan rasanya yang menyegarkan membuat tomat tetap layak kamu pelihara, kok. [Ss]