WahanaNews-Borneo | Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memaparkan rencana pembangunan markas TNI di Ibu Kota Negara (IKN) baru. Andika menyebut total luas lahan markas untuk Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU) sekitar 4.500 hektare.
"Kira-kira total semuanya, (TNI) Darat, Laut, Udara itu 4.500-an hektare," kata Andika dalam rekaman suara yang didapat dari Penerangan Kodam (Pendam) VI/Mulawarman, Kamis (17/2/2022).
Baca Juga:
4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi Akibat Terlibat Judi Online
Andika berharap markas ketiga matra TNI berada di dalam kawasan inti pemerintahan IKN.
"kami berharap, kalau bisa, ada di kawasan perluasan, masuk di kawasan perluasan ya. di kawasan inti, pusat pemerintahan," ucap Andika.
Andika menerangkan akan dibangun komando daerah militer (kodam) TNI AD baru, landasan udara TNI AU (lanud) baru dan pangkalan TNI AL (lanal) baru serta masing-masing perangkatnya di IKN.
Baca Juga:
Danpuspom TNI Pimpin Apel Gelar Pasukan Penegakan Hukum Tahun 2024
"Akan menghadirkan kodam baru dengan perangkatnya. Kemudian untuk Angkatan Udara, lanud. Kosek-kosek (komando sektor) itu pertahanan darat unsurnya ya antara lain," ujar Andika.
"Kemudian juga respons itu juga baru. Kemudian juga termasuk lanud, lanud itu sendiri dalam perencanaan, kita berharap 2.400 hektare sendiri itu untuk lanud ya," imbuh Andika.
Kembali ke markas kodam dan perangkatnya, Andika menyampaikan dibutuhkan sekitar 800 hektare. "Nah, jadi total tadi kalau angkatan darat diperkirakan kebutuhan kita ada 800 hektare untuk menghadirkan tadi, kodam baru dan perangkatnya," sambung dia.
Kembali ke markas TNI AU serta perangkatnya, total luasan markas yang dibutuhkan 2.700 hektare. "Untuk AU tadi, seperangkatnya termasuk lanud 2.700 hektare," tambah Andika.
Sementara itu, sisanya diperuntukkan buat matra AL. TNI akan membangun pangkalan TNI AL serta markas armada di sana.
Andika menjelaskan lebih lanjut, TNI juga akan meminta penambahan personel dari seluruh matra, dan dari seluruh Indonesia untuk ditugaskan di IKN.
"Penambahan yang kami maksud itu bukan berarti mereka (tentara) yang baru masuk (TNI), bukan. Kita akan ambil dari seluruh satuan di seluruh Indonesia, darat, laut, udara. Penggantinya (prajurit yang ditarik ke IKN) itulah yang kita ambil dari (prajurit) rekrutmen-rekrutmen baru," tutur Andika.
Sementara itu, terkait anggaran pembangunan markas TNI AD, TNI AL, dan TNI AU baru, Andika enggan merinci. "Kalau anggaran, ini ada Ibu Ketua DPR (Puan Maharani) yang juga partnernya pemerintah," pungkas dia. [Ss]