WahanaNews-Borneo | Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat per Selasa (18/10/2022), ada 206 anak di diagnosa mengalami penyakit gagal ginjal akut atau acute kidney infection (AKI).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kematian anak akibat penyakit tersebut telah mendekati angka 50 persen.
Baca Juga:
Korban Gagal Ginjal Akibat Obat Sirop Diberi Santunan Kemensos, Muhadjir Serahkan Simbolis
"Mengingat balita yang teridentifikasi AKI sudah mencapai 70-an per bulan (realitasnya pasti lebih banyak dari ini), dengan fatality/kematian rate mendekat 50 persen," beber Menkes dalam keterangan tertulis, Kamis (20/10/2022).
Dari total 206 kasus gagal ginjal akut yang ada, sekitar 99 anak di antaranya meninggal dunia. Untuk mencegah bertambahnya kasus, Kemenkes mengimbau untuk menghentikan penggunaan obat cair atau sirup untuk sementara waktu dan menyarankan untuk memberikan obat dalam bentuk lain jika anak sakit.
"Kementerian Kesehatan mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk melakukan pengobatan anak sementara ini tidak mengonsumsi obat dalam bentuk cair atau sirup tanpa berkonsultasi pada tenaga kesehatan, termasuk dokter," jelas dr Syahril dalam konferensi pers, Rabu (19/10/2022).
Baca Juga:
Korban Keracunan Obat Muncul Lagi, Epidemiolog: BPOM Harus Bertindak
"Sebagai alternatif, dapat menggunakan dapat menggunakan obat dalam bentuk sediaan lain, seperti tablet, kapsul, suppositoria, atau lainnya," lanjutnya.
Sejauh ini, sudah ada 20 provinsi yang melaporkan temuan kasus gagal ginjal akut pada anak. Dikutip dari data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kemenkes, berikut 5 provinsi terbanyak yang melaporkan penyakit misterius terbanyak di Indonesia:
- DKI Jakarta
Sembuh: 9 orang
Dalam perawatan: 10 orang
Meninggal: 21 orang