MetroNusantaraNews.co | Guna mendorong kunjungan wisatawan ke kawasan The Nusa Dua, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata di Indonesia, terus melakukan upaya optimalisasi kawasan The Nusa Dua.
Salah satunya dengan menambah atraksi di kawasan melalui pembangunan stage pementasan seni budaya di Pulau Peninsula, The Nusa Dua.
Baca Juga:
4 Tips Bagi Traveling yang Minim Budget
Stage pementasan seni budaya ini dibangun di atas lahan seluas 1.386 m2 yang mampu menampung lebih dari 600 penonton serta mendapat pemandangan sunset yang indah.
Pembangunan ini merupakan penyempurnaan dari lahan yang sudah ada dimana sebelum pandemi telah digunakan untuk uji coba pementasan seni budaya dengan panggung yang sederhana.
Hingga minggu ke III Juni 2022, progress pembangunan telah mencapai 40,37% meliputi proses konstruksi bekesting/tahap persiapan pengecoran dan pemasangan besi/kerangka.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Sementara proses pengecoran akan dimulai pada akhir Juni mendatang. Seluruh pekerjaan pembangunan stage seni budaya ini ditargetkan rampung pada awal September 2022.
Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, ”Pembangunan stage pementasan seni budaya ini merupakan salah satu upaya optimalisasi The Nusa Dua yang kami lakukan guna mendorong kunjungan wisatawan ke kawasan. Dengan adanya pementasan seni budaya Bali seperti sendratari, kecak maupun tarian Bali lainnya di panggung ini, selain menyediakan atraksi baru yang bisa dinikmati oleh pengunjung dan wisatawan, kami juga berharap dapat berkontribusi bagi pelestarian budaya Bali, sebagai salah satu implementasi prinsip sustainable tourism di kawasan yang kami kelola.”
Atraksi seni budaya ini akan melengkapi atraksi wisata lain yang sudah ada dan dikembangkan di The Nusa Dua seperti atraksi alam DTW Water Blow Peninsula, Bali Nusa Dua Theatre (Devdan Show) serta event Pesona Nusa Dua Fiesta.
Atraksi wisata ini didukung juga oleh kelengkapan fasilitas seperti pusat perbelanjaan Bali Collection, Museum Pasifika, rumah sakit internasional dan lapangan golf 18 holes, yang menjadikan The Nusa Dua sebagai kawasan wisata dengan konsep one stop destination, sehingga wisatawan dan pengunjung dapat melakukan aktivitas liburan maupun bisnis dan pertemuan-pertemuan tanpa perlu keluar dari kawasan.
Untuk fasilitas akomodasi, The Nusa Dua saat ini memiliki 18 hotel atau setara dengan kurang lebih 4.800 kamar yang beroperasi di masa pandemi serta fasilitas MICE yang mampu menampung lebih dari 20.000 delegasi.
Sementara untuk kegiatan MICE yang memerlukan fasilitas outdoor space, di kawasan The Nusa Dua juga tersedia lahan seluas 5 Ha yaitu Pulau Peninsula dengan lokasi langsung menghadap Samudera Hindia. Pulau Peninsula memiliki fasilitas open stage, helipad standard Chinook serta wisata alam Water Blow Peninsula Nusa Dua.
Sebelum pandemi, Pulau Peninsula telah menjadi venue penyelenggaraan event tahunan Pesona Nusa Dua Fiesta, Bali Blues Festival serta Nusa Dua Light Festival, selain banyak digunakan sebagai lokasi wedding, event gathering perusahaan serta music festival. Pada Mei dan awal bulan Juni 2022 lalu, Peninsula juga menjadi venue event internasional diantaranya gathering UNGPDRR dan Vespa World Days 2022.
Selain lengkap dari sisi atraksi dan fasilitas, The Nusa Dua telah memiliki dan menerapkan tata kelola kawasan berbasis protokol kesehatan untuk memitigasi penyebaran Covid-19 di kawasan dan sekitarnya, sehingga pengunjung dan wisatawan dapat beraktifitas di kawasan dengan aman dan nyaman.
”Dengan keunggulan konsep one stop destination, kelengkapan atraksi wisata dan fasilitas serta penerapan protokol kesehatan yang ketat sesuai CHSE, kami pastikan The Nusa Dua siap menerima kunjungan sebagai lokasi staycation, vacation maupun sebagai venue penyelenggaraan event kelas internasional. Kami berharap dengan membaiknya kondisi pandemi dan bertambahnya fasilitas dan atraksi/event di The Nusa Dua, akan semakin meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung sehingga kondisi bisnis pariwisata di The Nusa Dua dan Bali dapat segera pulih,” tutup Ngurah Ardita. [JP]