MetroNusantaraNews.co | Lomba Perahu Sandeq atau Sandeq Race kembali digelar di Sulawesi Barat (Sulbar). Ada 35 perahu tradisional khas Suku Mandar yang berlayar mengarungi samudra menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
"Kita berharap event ini menjadi sebuah titik bangkit bagi Sulbar, untuk berkolaborasi, bersinergi bersama," kata Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik kepada wartawan, Rabu (31/8/2022).
Baca Juga:
KPK Ungkap Korupsi Pokir DPRD Sulteng dan Sulbar
Lomba perahu Sandeq 2022 memulai titik start di Pantai Tanjung Silopo, Desa Mirring, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar hari ini. Akmal berharap kegiatan ini mendorong pertumbuhan ekonomi setelah dua tahun terakhir tidak digelar karena pandemi Covid-19.
"Ini adalah salah satu event untuk merakit kebersamaan di Sulbar, kita berharap event ini mendorong pertumbuhan ekonomi, usaha kecil menengah," ujar Akmal.
Akmal menyebut Sandeq adalah maha karya maritim Indonesia dari Sulbar yang harus dilestarikan sebagai bentuk tanggung jawab kepada leluhur.
Baca Juga:
Pengusaha WN Korsel Ditangkap KLHK Sulbar Soal Tambang Pasir: CV Wahab Tola Sah Punya IUP dan SHM
"Kita bertekad untuk senantiasa melestarikan kegiatan ini sebagai tanggung jawab kita pada leluhur, kepada Tuhan yang sudah memberikan karya luar biasa, sehingga sekali lagi, Sandeq akan menjadi ikon Sulbar, kecil tapi memiliki nyali yang besar untuk mengarungi samudra luas," katanya.
Sesuai jadwal perahu Sandeq yang berlomba akan finish di Pantai Manggar, Balikpapan, pada tanggal 9 September 2022. Selama lomba para peserta harus melewati sedikitnya tujuh etape.
Salah satu peserta lomba bernama Amiruddin mengaku bersyukur atas terselenggaranya kegiatan untuk membangkitkan tradisi Suku Mandar.
"Saya senang dengan pelaksanaan kegiatan ini, karena kita membangkitkan kembali tradisi suku kita, suku Mandar, ciri khas suku Mandar," tuturnya,
Karena harus mengarungi samudra sejauh ratusan kilometer, Amiruddin berharap pelaksanaan lomba berjalan lancar. Koordinasi antar panitia diakui sangat penting, untuk mensukseskan lomba ini. Apalagi mereka harus mengarungi samudra dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.
"Tergantung dari koordinasi panitia, kalau bagus, nanti hasilnya (kegiatan) juga pasti bagus. Tantangannya hanya satu yaitu cuaca, kita berharap cuaca terus bagus agar tidak ada kendala selama lomba," pungkas pria yang mengaku sudah berulang kali mengikuti lomba perahu Sandeq.
Rangkaian kegiatan pembukaan lomba perahu Sandeq mulai dilaksanakan Selasa (30/8) malam ditandai dengan pelaksanaan ritual Mangisi Malasuji diikuti pelepasan 1.000 lampion ke udara. [JP]