MetroNusantaraNews.id | Sejalan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022, PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (PLN UPDK) Mahakam melakukan penanaman bibit mangrove dan transplantasi terumbu karang.
“PLN berkomitmen tidak hanya menyediakan energi listrik saja, tetapi juga memberikan manfaat lebih kepada masyarakatnya,” ujar Manager PLN UPDK Mahakam I Made Hartayasa.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Made menjelaskan bantuan transplantasi terumbu karang dan bibit mangrove ini sudah berlangsung sejak tahun 2016. Bantuan ini termasuk Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) pengembangan komunitas yang lokasinya berada di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Sambera.
“Melalui kegiatan yang kami laksanakan ini, kami harapkan agar lingkungan dan terumbu karang senantiasa terjaga. Karena selain lokasinya tidak terlalu jauh dari pembangkit kami, juga terdapat potensi yang dapat dikembangkan khususnya oleh masyarakat sekitar,” imbuh Made.
Dosen Fakultas Perikanan Universitas Mulawarman Muchlis Efendi menjelaskan ada 13 spot terumbu karang bawah laut seluas 42 hektare di pulau Pangempang Kecamatan Muara Badak. Kondisinya sebagian sudah rusak akibat bom ikan dan ilegal fishing.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Kerusakan terumbu karang ini sudah kami laporkan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2014. Hal ini kami lakukan agar pengawasan terkait kerusakan terumbu karang ini semakin terang,” jelas Muchlis.
Muchlis mengungkapkan bahwa kerusakan terumbu karang memang tak bisa dilihat secara langsung oleh kasat mata.
Padahal, terumbu karang di Pangempang Muara Badak ini merupakan magnet bagi wisatawan yang menyukai dunia diving atau menyelam.
Manfaat terumbu karang mampu mengurangi bencana abrasi di sekitar pantai Pangempang serta meningkatkan hasil tangkapan ikan oleh nelayan dengan adanya ekosistem bawah laut yang terjaga.
Kontribusi PLN dalam menjaga ekosistem bawah laut di wilayah Kalimantan Selatan ini sudah berlangsung sejak 2016. Dengan perhatian PLN, diharapkan pulihnya terumbu karang dapat membawa manfaat bagi masyarakat sekitar terutama usaha di sektor pariwisata. [JP]