MetroNusantaraNews.id | PT Brantas Abipraya (Persero) telah menuntaskan pengerjaan penataan kawasan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kini Kupang memiliki wajah baru yang kian cantik dan dapat menjadi tambahan opsi destinasi wisata masyarakat Indonesia. Kawasan kota Kupang inipun telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (24/3).
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
Dalam pengerjaan ini Brantas Abipraya merampungkan Pantai Lai-Lai Besi Kopan (LLBK), Pantai Kelapa Lima dan Koridor 3 Jalan Frans Seda.
“Ini adalah bentuk komitmen Abipraya dalam berkontribusi membangun kawasan Kota Kupang agar terlihat lebih rapih dan indah. Semoga dengan telah selesainya pengerjaan tiga kawasan ini dapat menambah kenyamanan masyarakat sekitar dan dapat mengundang lebih banyak lagi wisata lokal dan dari manca negara,” ujar Miftakhul Anas, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Bukannya tanpa alasan, misalnya di kawasan LLBK. Dikenal dahulunya sebagai ruang jalan dan akses kegiatan ekonomi bagi pedagang kaki lima (PKL) saja, kini LLBK hadir dengan wajah baru dengan meningkatkan kualitas ruang terbuka dan menata PKL yang dapat menampung 44 kios.
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
Di sini Brantas Abipraya telah menyelesaikan pengerjaan renovasi Heritage Harbour, renovasi Pier & View Deck, Jetty pedagang, Gazebo Rumbia, landmark Tugu Selamat Datang, sea wall & toe protection, stepping plaza, promenade, jalan Cobble Stone dan drainase.
Dipastikan dapat menambah nyamannya pengunjung saat berkunjung dan berdestinasi wisata menikmati suasana hangat matahari terbenam.
Sedangkan untuk pembangunan Kawasan Kelapa Lima, lokasi ini merupakan sentra penjualan ikan bagi masyarakat setempat dan secara eksisting telah memiliki tempat untuk berjalan.
Di tempat ini Brantas Abipraya melakukan penataan dengan mengembalikan view ke arah pantai serta memaksimalkan ruang terbuka publik.
Menambah keelokkan Pantai Kelapa Lima, Brantas Abipraya membangun Bangunan Pusat Kuliner, Panggung Budaya, Jetty atau dermaga untuk pedagang. Di sinipun masyarakat dapat istirahat sambil berswa foto di gazebo berbentuk sasando.
Tak hanya itu, pada penataan di Koridor 3 Jalan Frans Seda yang merupakan koridor jalan nasional yang juga berfungsi sebagai jalan utama kota yang menghubungkan sarana prasarana penting perkotaan inipun kena sentuhan Brantas Abipraya.
Koridor ini ditata BUMN konstruksi ini dengan meningkatkan kualitas ruang terbuka publik dan lanskap kawasan, merampungkan pengerjaan pedestrian, street furniture dan drainase.
“Bersama Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), kami membangun kembali tiga kawasan ini dengan mengedepankan budaya lokal, sehingga unsur tradisional tetap melekat dan sebagai integritas kami sebagai BUMN yang selalu ada untuk Indonesia dengan membangun infrastruktur unggul,” tutup Anas. [JP]