MetroNusantaraNews.co | Pemerintah Provinsi Papua menyalurkan bantuan 1,2 ton sembako bagi korban bencana alam embun beku di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Sabtu (6/8/2022).
Penyerahan secara simbolis oleh Sekda Papua Muhammad Ridwan Rumasukun kepada Penjabat Bupati Lanny Jaya, Petrus Wakerkwa, di halaman kantor Bupati setempat. Turut menyaksikan Asisten Sekda Papua Bidang Pemerintahan, Doren Wakerkwa serta Kepala Bappeda Papua Johanis Walilo.
Baca Juga:
Ajukan Pengisian Pejabat Definitif Pimpinan OPD, Ramses Limbong: Terlalu Banyak Pejabat Pelaksana Tugas atau Pelaksana Harian di Pemprov Papua
"Intinya kemarin setelah bapak Mendagri sampaikan ke kami bahwa kehadiran pemerintah (sangat diperlukan) di tempat kejadian bencana (embun beku), maka kita hari ini berkoordinasi, lalu hadir (memberikan bantuan sekaligus) melihat secara dekat apa saja yang harus dilakukan kedepan," terang Sekda Ridwan, disela-sela penyerahan bantuan tersebut.
Beberapa sembako yang diberikan berupa beras, minyak goreng, mie instan, kopi, gula pasir, dan garam. Bantuan 1,2 ton oleh Gubernur Papua itu seluruhnya dipastikan telah tiba di Lanny Jaya, yang nantinya segera diteruskan ke warga terdampak bencana alam di Kuyawage, Senin (8/8/2022).
Selain memberikan sembako, Pemprov Papua melalui Sekda Ridwan Rumasukun menyerahkan uang tunai senilai Rp200 juta untuk penanganan bencana embun beku. Pemprov Papua juga sebelumnya telah mengirim tenaga medis lewat Dinas Kesehatan setempat, dan juga makanan siap saji.
Baca Juga:
Pj Gubernur Papua Pimpin Upacara Hut Ke-79 RI, Ramses Limbong Terharu dengan Suasana Perayaan di Papua
"Intinya kami di Provinsi akan terus membangun koordinasi dengan Bupati Lanny Jaya dan jajaran. Bahkan apa saja yang dibutuhkan kita siap support (mendukung) karena kejadian kemanusiaan ini adalah tugas kita semua," ujar dia.
Petrus Wakerkwa selaku penjabat Bupati Lanny Jaya, mengapresiasi perhatian Pemprov Papua. Ia juga menegaskan bahwa penyerahan bantuan itu menjadi bukti besarnya perhatian Pemerintah Provinsi Papua terhadap masalah kemanusiaan di Kuyawage. [JP]