WahanaNews-Kaltim | Saat ini gelombang arus mudik Lebaran 2023 di Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H sudah dimulai tak terkecuali juga para pekerja di IKN Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Meski masih terhitung arus mudik Lebaran, namun PT Dharma Lautan Utama (DLU) cabang Balikpapan telah bersiap untuk menghadapi arus balik Idul Fitri terutama dari kalangan pekerja IKN Nusantara.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Pekerja IKN Nusantara di Kaltim diperkirakan bakal naik seiring arus balik Lebaran.
Saat ini arus mudik Lebaran 2023 sudah mulai mengalami lonjakan.
Di Kalimantan Timur, lonjakan penumpang terlihat di kawasan Pelabuhan Semayang dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan selalu dipadati para penumpang.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, banyak di antara mereka yang ingin merayakan Lebaran bersama keluarga setelah beberapa tahun tak bisa pulang karena pandemi Covid-19.
Tanpa terkecuali pekerja yang berada di IKN Nusantara turut pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarganya.
Namun, situasi ini lah yang menjadi atensi khususnya bagi DLU cabang Balikpapan.
Hal ini dikarenakan, arus balik diprediksi akan meningkat lantaran para pekerja IKN yang akan balik ke Kalimantan Timur kemungkinan membawa teman-temannya yang lain untuk bekerja di IKN.
“Iya ada dampaknya juga IKN di sini.
Jadi habis Lebaran prediksinya arus balik itu semakin tinggi karena banyak para pekerja IKN yang habis pulang kampung terus mau kembali kerja di sini dia itu ajak teman-temannya,” ujar Saleh, Kepala Cabang DLU Balikpapan pada Senin (17/4/2023).
Hal ini juga dikarenakan pemerintah tengah mengejar progres pembangunan IKN.
Sehingga dibutuhkan banyak pekerja untuk mempercepat progres pembangunan yang ditarget tahun 2024 sudah bisa terlihat infrastruktur di kawasan IKN.
“Kami juga mewawancara dengan mitra kami dan penggunanya langsung bahwa ada tren kemungkinan setelah Lebaran seperti itu.
Jadi, arus balik pencari kerja dari pulau Jawa dan Sulawesi itu kemungkinan akan naik, nah itu yang harus diantisipasi,” ungkapnya.
Guna mengantisipasi lonjakan arus balik mudik tersebut, DLU menyiapkan satu armada tambahan untuk mengakomodir penumpang.
“Kebanyakan para pekerja IKN itu dari Surabaya, nah ini kami ada siapkan satu armada tambahan untuk berjaga-jaga kalau terjadi lonjakan,” pungkasnya
Fasilitas di Hunian Pekerja IKN Nusantara
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun mesin ATM di hunian pekerja konstruksi (HPK) Ibu Kota Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Hal ini dilakukan untuk memberikan edukasi bagi para pekerja konstruksi di IKN terkait pembiayaan dan produk perbankan dari BNI yang bisa dimanfaatkan mereka.
Sebelumnya, SVP Optimalisasi Bisnis Divisi CMA Bank BNI Hermita mengatakan, para pekerja konstruksi telah memanfaatkan kartu multifungsi saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke IKN beberapa waktu lalu.
"Ke depan kami juga tengah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR guna menyiapkan mesin ATM di HPK IKN dan memberikan edukasi khusus terkait pembiayaan dan produk perbankan dari BNI yang bisa dimanfaatkan para pekerja," kata Hermita dalam siaran pers, Jumat (7/4/2023).
Herminta menuturkan, pihaknya siap mendukung penuh ekosistem digital yang sedang dibangun pemerintah di IKN.
Melalui pemanfaatan kartu multifungsi ini, para pekerja tidak perlu membawa uang tunai saat bekerja.
Selain itu, juga menjadi kartu identitas dan pembayaran gaji.
Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, kartu multifungsi BNI ini sangat bermanfaat bagi para pekerja konstruksi di IKN.
"Jadi, kami akan berupaya memaksimalkan transaksi non-tunai sekaligus mewujudkan smart digital city (kota pintar digital) di IKN," ucap Iwan.
Pembangunan IKN, kata Iwan, juga menjadi upaya Indonesia untuk memajukan perekonomian dan pemerataan pembangunan.
Saat ini, sudah banyak investor dari luar negeri dan perwakilan negara lain yang berkunjung ke IKN guna melihat progres pembangunan infrastruktur di sana.
Kementerian PUPR juga memiliki tanggung jawab besar dalam pembangunan infrastruktur dan prasarana pendukung serta melakukan edukasi pada para pekerja konstruksi di IKN.
Untuk itu, kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak agar ekosistem digital bisa diwujudkan dan dimulai dari para pekerja yang membangun infrastruktur dan tinggal di HPK IKN.[ss]