WahanaNews-Kaltim | Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara hingga saat ini masih dalam tahap pembangunan. Nantinya, jika IKN Nusantara telah selesai dibangun, sekitar 16.000 aparatur sipil negara (ASN) akan dipindahkan ke sana.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menuturkan bahwa pemindahan ASN akan dilakukan secara bertahap pada 2024 mendatang.
Baca Juga:
Jokowi Siap Pindah ke IKN Bulan Depan, Usai Rampungnya Bandara
"Rencananya 16 ribu-an (ASN yang dipindahkan). Dimulai tahun depan, setelah perumahannya sudah ada, perkantorannya sudah siap," tuturnya kepada detikcom di Gedung Kementerian PPN/Bappenas, Kamis (9/2/2023).
Sebagai informasi, progres pembangunan IKN Nusantara pada awal Februari 2023 sudah mencapai 12%. Adapun rincian yang sedang digarap mencakup pengerjaan infrastruktur dasar, seperti infrastruktur air minum, sanitasi, jalan, gedung kantor, hingga perumahan.
"Pertama tadi kita sudah lihat bagaimana ketersediaan air baku dengan membangun bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sepaku. Itu progresnya hampir di atas 82%. 82% dan 85%," kata Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga, dikutip dari YouTube Sekretariat Kabinet, Sabtu (4/2/2023) lalu.
Baca Juga:
Keandalan Listrik PLN pada Perayaan HUT ke-79 RI di IKN Diapresiasi Berbagai Kalangan
Sementara di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), pemerintah sedang membangun jalan tol tiga ruas sepanjang 27 km. "Itu progresnya ada yang sudah 6% yang jalan tol, ada yang 2%, ada yang 1% arena memang baru sekitar 2 bulan. Jadi tahap awal mobilisasi," sambungnya.
Tambahan informasi, KIPP seluas 6.600 hektar pembangunannya difokuskan di kawasan 1-A, yang akan dibangun istana negara, kantor-kantor, hingga jalan-jalan yang membentuk kawasan tersebut.
"Kawasan 1-A itu untuk pusat pemerintahan. Ini Istana presiden, di sebelahnya ada Bappenas, ada Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, Marves, Perekonomian, dan ada beberapa Kementerian. Ada BI tadi ya," tuturnya.
Untuk progres hunian pekerja terdiri dari 22 tower untuk tenaga ahli dan tenaga terampil. Bangunan dilengkapi dengan masjid, kantin, kantor, klinik, toko, dan lainnya. Menurut Danis, 22 tower ini menyediakan 3.300 tempat tidur yang bisa menampung hampir 16 ribu lebih orang.[ss]