MetroNusantaraNews.id | Indonesia merupakan salah satu negara dengan sistem sanitasi terburuk. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia menempati urutan ketiga sanitasi terburuk dan tak layak di dunia setelah India dan China pada tahun 2017.
Bahkan menurut mantan dokter okupasi yang sempat berpraktik di Klinik dan Rumah Sakit Bank Mandiri, dr Rudy Wahyu MKK, MBA, sekaligus CEO Jamban.id, sampai saat ini masih sering ditemukan masyarakat atau saluran toilet yang membuang kotorannya ke sungai.
Baca Juga:
RI Pamerkan Cara Baik Atasi Pencemaran Danau Toba di WWF Bali
"Karena kita banyak menemukan, di masyarakat itu setelah WC atau sepiteng disedot, tapi kotorannya malah dibuang ke sungai itu kan miris ya, sama aja kalau begitu," tuturnya seperti dilansir detikcom, Kamis (7/7/2022).
"Banyak yang sudah disedot pake sedot WC tapi dibuang ke sungai. Kan sama aja bohong ya, sudah disediakan toilet, dikumpulkan, abis itu dibuang ke sungai juga. Nah itu angka terakhir, kalau bisa dicek di UN Water dan Unicef itu 70 persen masih dibuang ke sungai, itu di Indonesia saja," katanya lagi.
Hal ini tentunya bisa memicu sejumlah dampak buruk yang berisiko terhadap lingkungan maupun manusia, seperti air tercemar, menimbulkan banyak penyakit, dan lainnya. Oleh karena itu, dr Rudy mengungkapkan limbah seharusnya dibuang oleh perusahaan terdaftar dan dibawa ke IPLT (instalasi pengolahan air limbah) untuk dikelola.
Baca Juga:
10 Aki Raib dari Truk Sampah DLH Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah
"Limbahnya dibuang oleh perusahaan terdaftar dan dibawa ke IPLT, jangan sampai dibuang ke sungai lagi," tuturnya. [JP]