MetroNusantaraNews.co | Sebagai bentuknyata dan upaya pemberdayaan serta mendorong pertumbuhan ekonomi di perdesaan secara berkelanjutan, BRI kembali melaksanakan program Desa BRILian melalui Kick Off New Desa BRILian 2022 Batch 3 di Jakarta (26/09).
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan perseroan memiliki fokus kepada segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Oleh karenanya peran BRI tidak terbatas pada peran financial intermediary, namun juga pemberdayaan, baik kepada individu pelaku usaha maupun lembaga desa.
Baca Juga:
Realisasi Penyaluran KUR Sultra Capai Rp3,27 Triliun per Oktober 2024
“Pemberdayaan wilayah perlu diperhatikan mengingat perkembangan desa di Indonesia relatif belum merata dan menjadi tantangan kita bersama. Sesuai Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2021, dari total 73.814 desa di Indonesia, baru sekitar 30% desa yang masuk dalam kategori maju dan mandiri. Hal ini merupakan tantangan kita bersama. Berdasarkan kondisi tersebut, sejak tahun 2020 BRI hadir untuk turut serta mengembangkan desa melalui program Desa BRILian”, ujar Supari.
Supari menjelaskan lebih lanjut bahwa Desa BRILian ini merupakan program inkubasi yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa. Tentunya melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul serta semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s).
Desa yang mengikuti program ini diharapkan menjadi sumber inspirasi pembangunan yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya. Sebab program Desa BRILian berfokus pada pengembangan 4 aspek penting yang terdapat di desa.
Baca Juga:
Jejak Sejarah: 10 Perusahaan Tertua di Indonesia yang Lahir Sebelum Kemerdekaan
Pertama, BUMDES sebagai motor ekonomi desa. Kedua, digitalisasi, implementasi produk dan aktivitas digital di desa. Ketiga, keberlanjutan, tangguh dan berkesinambungan dalam membangun desa. Dan yang terakhir, kreatif dalam menciptakan inovasi dalam mengembangkan potensi didesa.
Melalui program yang dilaksanakan bekerja sama dengan Universitas Diponegoro ini, objek pemberdayaan meliputi perangkat desa (kepala desa), pengurus Bumdes, Badan Permusyawaratan Desa, pelaku usaha desa, dan pegiat Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).
“Harapan kami, kegiatan yang sangat bermanfaat ini bisa diikuti oleh seluruh elemen kunci pertumbuhan ekonomi yang ada di desa. Karena Desa BRILian sejatinya merupakan desa yang penuh prestasi dan inspirasi, desa yang tanggap, tangguh dan inovatif di masa pandemi maupun pasca pandemi seperti sekarang, dan layak menjadi percontohan desa lain,” lanjut Supari.
Supari pun menjelaskan dalam program ini dilakukan pula penguatan ekosistem ekonomi desa yang didukung dengan program Penguatan Kelompok-kelompok (Klaster) Usaha Mikro dengan nama Klasterku Hidupku. Di mana BRI mengidentifikasi keperluan pemberdayaan baik pelatihan usaha maupun bantuan sarana prasarana yang diberikan secara selektif.
BRI pun mendukung pasar desa, di mana perseroan menginisiasi pembentukan platform Pasar.id. Yaitu sebuah platform yang menghubungkan pedagang pasar dan pembeli secara online sebagai adaptasi dari tantangan berprilaku bisnis di masa pandemi bahkan pasca-pandemi.
“Kami pun mengembangkan platform pemberdayaan linkumkm.id untuk mendorong dan memfasilitasi UMKM naik kelas. Juga tentunya produk-produk layanan BRI yang dapat dimanfaatkan oleh desa dan BUMDes seperti Agen BRILink, Stroberi, QRIS dan produk lainnya. Semoga dengan pelaksanaan program Desa BRILian 2022, BRI dapat memberikan kontribusi nyata dan positif bagi kebangkitan ekonomi masyarakat desa,” ujarnya optimistis.
Adapun program Desa BRILian kali ini merupakan yang ke-6 kalidijalankan oleh BRI. Program ini dimulai pada tahun 2020 dengan menyeleksi 531 usulan desa tangguh dan inovatif.
Kemudian memilih125 desa dari berbagai daerah di Indonesia dan menyaring hingga 10 desa sebagai pemenang Desa BRILian 2020. Sedangkan pada 2021, BRI telah menyeleksi 2.062 desa sebagai kandidat Desa BRILian melalui 3 (tiga) batch.
Pada tahun ini, BRI kembali melanjutkan Program Desa BRILian dengan target 1000 desa peserta dan akan terbagi menjadi 3 batch. Adapun program Desa BRILian 2022 Batch 1 telah dilaksanakan inagurasi pada Juni 2022 dan Batch 2 telah dilaksanakan inagurasi pada September 2022 dan telah dipilih 40 desa terbaik yang diantaranya 10 desa terbaik di tiap Batch nya yang akan diberikan pendampingan langsung (Onsite Visit) oleh BRI dan Universitas Diponegoro.
Selanjutnya akan berlangsung Program Desa BRILian Tahun 2022 Batch 3 yang diikuti oleh 350 desa dari seluruh Indonesia. Dari 2020 sampai saat ini program Desa BRILian telah diikuti oleh 1.881 desa yang aktif tergerak berinisiatif dan berkomitmen untuk maju melalui program-program yang telah direncanakan. [JP]