WahanaMews-Kaltim | Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terus dikebut pengerjaannya. Salah satu fokus yang tengah dikerjakan oleh pemerintah adalah menyediakan sumber daya listrik untuk kawasan tersebut.
Adapun, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) siap mendukung pembangunan infrastruktur di wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu. Hal itu disampaikan oleh General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (UIKL) Kalimantan Daniel Eliawardhana.
Baca Juga:
Perusahaan Tambak Udang di Maluku Berhasil Efisiensi Rp123 Juta Lebih per Hari Berkat Listrik PLN
Disampaikan olehnya bahwa pada tahap prakonstruksi IKN, PLN bakal membangun dua gardu induk (GI) mobile di Gersik yang terletak di sekitar titik nol. Masing-masing dari kedua GI mobile memiliki kapasitas 30 mega volt ampere (MVA). “Untuk jangka pendek, dua buah GI yang akan kami bangun di sekitar wilayah Gersik menggunakan peralatan trafo mobile yang kami relokasi dari Pulau Jawa,” kata dia, Senin (16/5).
Kedua GI mobile itu nantinya akan terhubung di jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Kariangau-Petung yang ditargetkan rampung pada bulan Agustus dan Desember 2022. “Pembangunan gardu induk mobile membutuhkan lahan yang lebih kecil dan waktu pembangunan yang lebih singkat dibanding gardu induk permanen,” imbuhnya.
Kebutuhan listrik IKN Nusantara akan dipasok dari sistem interkoneksi Kalimantan yang saat ini menghubungkan Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Baca Juga:
PLN Indonesia Power dan China Energy Sepakat Kaji Pengembangan Energi Hijau Skala Besar di Sulawesi
Untuk rencana jangka panjang, berdasarkan dokumen Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN akan membangun Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kilo volt (kV) pada tahun 2028.
“Selain infrastruktur GITET, PLN juga akan membangun gardu induk pendukung yang berada di sekitar kawasan Penajam Paser Utara guna meningkatkan keandalan pasokan listrik ke kawasan Ibu Kota Baru,” seru dia.
Untuk mengantisipasi pertumbuhan beban di masa yang akan datang, berdasarkan RUPTL, akan dibangun tambahan pembangkit baru sebesar 2.204 MW dan rencana relokasi pembangkit sebesar 600 MW.